Brunei Darussalam menjadi salah satu negara di Asia
Tenggara, selain Malaysia dan Singapura yang menjadi tujuan TKI untuk bekerja.
Saat ini ada sekitar 67913 TKI yang bekerja di sana.
Dari jumlah tersebut, ada sekitar 45% TKI yang bekerja di Brunei ada pada sektor
formal seperti di sektor industri, perkebunan, dan anak buah kapal. Selebihnya
yang 55% adalah pekerja di sektor informal, antara lain penata laksana rumah
tangga dan sopir.
"Saat ini, ribuan peluang kerja di Brunei
Darussalam untuk sektor formal masih terbuka di antaranya untuk bidang
perminyakan, bidang infrastruktur, informasi dan teknologi, serta kesehatan dan
bidang kehutanan,"kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Menakertrans) RI Muhaimin Iskandar dalam pertemuan dengan Menteri Hal Ehwal
Dalam Negeri Brunei Darussalam Excelency Pehin Udana Khotib Dato Paduka Seri
Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin Bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman
di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam Senin (27/1/2014) dalam siaran
persnya.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam
tengah memperbaharui nota kesepakatan bersama atau memorandum of understanding
(MoU) mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI)
sektor formal dan informal. Adapun perkembangan pembentukkan MoU tersebut telah
sampai pada tahapan penyelenggaraan Joint Meeting antara perwakilan pemerintah
RI dengan pemerintah Indonesia. Joint Meeting tersebut dimaksudkan uyntuk
melakukan tukar menukar informasi dan pandangan terkait mengenai peraturan
perundangan kedua negara dan implementasinya.
Pada Join Meeting tersebut juga membahas materi yang akan
dimuat dalam draf MoU dimana pemerintah Indonesia mengusulkan dalam draft
MoU yaitu besaran gaji minimum TKI, adanya hari libur (one day off per week),
adanya jam istirahat atau pembatasan jam kerja, passpor yang boleh dipegang
atau dibawa oleh TKI, adanya akses komunikasi dengan perwakilan RI maupun
keluarga TKI, adanya uraian tugas TKI yang jelas, dan cara penyelesaian
perselisihan.
“Diharapkan kedepan dengan adanya pertemuan ini akan semakin
meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara sehingga target zero domestic
worker 2017 tercapai dimana penempatan TKI diarahkan sesuai jabatan seperti
cooker, housekeeper, cartaker, dan babysitter,” ujarnya.
http://www.sindotrijaya.com/news/detail/5642/masih-ada-peluang-kerja-yang-masih-terbuka-di-brunei-darusalam
Brunei adalah negara yang terletak di utara Pulau
Kalimantan, berpenduduk kurang dari 400 ribu jiwa. Walaupun secara jumlah jiwa
dan luas wilayah kecil, tapi negara ini sangat kaya akan minyak. Kemakmurannya
bisa dibandingkan dengan Singapore, dimana nilai mata uang mereka sama. Jika
Anda menukar uang Anda (Singapore Dollar) ke Brunei Dollar (mata uang Brunei
dalam dollar), maka Anda akan mendapat nilai uang yang sama.
Penduduknya mayoritas agama Islam, dan penduduk Indonesia
yang bekerja di sini juga cukup banyak. Anda tidak perlu kuatir akan standar
gajinya, karena standar gaji di sini hampir sama dengan Singapore, dan yang
menguntungkan adalah standar biaya hidup di sini tidak setinggi di Singapore.
Masalahnya adalah di Brunei sangat sepi, tidak seramai dan sekosmopolitan Singapore.
Hiburan yang ada sangat minim. Jadi apabila Anda bekerja di Brunei, Anda harus
pandai-pandai untuk menghibur diri. Tapi jangan kuatir, di sini hiburan yang
standar untuk semua rumah adalah Asto dan layanan internet.
Cara untuk bekerja di Brunei agak berbeda dengan Singapore.
Kalau di Singapore, kita mengenal LPR dan SPR, di sini tidak ada istilah seperti itu. Jadi apabila kita mau melamar kerja, caranya adalah apply langsung ke perusahaan atau agen kerja di sini.
Kalau di Singapore, kita mengenal LPR dan SPR, di sini tidak ada istilah seperti itu. Jadi apabila kita mau melamar kerja, caranya adalah apply langsung ke perusahaan atau agen kerja di sini.
Umumnya, untuk perusahaan kecil atau rumah tangga, si
pencari kerja bisa apply langsung, tapi untuk perusahaan besar, si pencari
kerja perlu menghubungi agen tenaga kerja.
Apabila Anda diterima, Anda akan diurus pembuatan surat ijin
tenaga kerjanya. Sebagai orang yang pernah bekerja di Brunei, saya juga
merekomendasikan rekan-rekan untuk apply kerja di Brunei. Negaranya aman,
tenang, nyaman untuk hidup, tapi harus bisa tahan terhadap sepinya
entertainment.
Working in Brunei is really a new experience. The country is
rich, the people is very very friendly, the place is quiet and peaceful, and
there are so many trees still. The other thing that I like when I worked in Brunei
was Astro TV Cable from Malaysia. Too bad that we cant get Indovision in
Brunei, but at least we have Astro Cable to entertain us in daily life.
However, you have to pay some money to get Astro on yout TV. Astro is not so
different than Indovision, they have CNN, Fox, E Entertainment, Discovery,
Animal Planet, MTV, Channel V, etc. The most part that I love about
working in Brunei is the pressure is not so high than others country.
Working in Brunei, we will also talk about how is living in
Brunei. Brunei has around 300thousands people. Not so many. Most of
them are muslims. The part that I dont like about Brunei, the
entertainment is not so many for Indonesian people. Not so many malls, no bars However, you can get
a lot of friends in Brunei.
The capital, Bandar Seri Begawan is one of the place that I
used to visit during the weekend. I usually go to the mall, watch the movies,
have lunch at the restaurants, visit a friends, and many things.
Salary in Brunei is the same as in Singapore. Their living
standard is almost the same. These attracks many people to come to Brunei and
work. So many people from other countries like Indonesia, Philipines want to
get the opportunity to work in Brunei. That is the reason why Brunei employment
agency grows fast. You have to be careful with those agecies. Some of them only
want to trick you. They advertise that they have Brunei job, but the truth is
it is not easy to find a job in Brunei.